How To Tackle National Admision Test?

Tidak ada komentar
Think Before!
Sebenarnya sudah banyak yang nanya, entah om dan tante yang punya anak usia SMA dan ingin anaknya bisa masuk PTN dengan jalur seleksi nasional, para adik kelas yang seriusan nanya sampai dicatat, dan juga teman-teman yang punya adik atau saudara entah juga gebetan atau pacar  yang mau mengikuti jalur seleksi nasional. Karena ditanyanya selalu di kesempatan berbeda, dan rada pegel juga harus membongkar memori masuk PTN yang perjuangannya sampai ga bisa tidur
dan ga punya pacar sampai sekarang , mumpung masih inget apa aja yang saya lakukan untuk bisa lolos jalur seleksi nasional, mari dibaca dengan teliti *kalo mau ditiru, silahkan, tapi hak prerogatif mau ditanggapi apa postingan ini* apa saja yang pernah saya lakukan untuk masuk PTN idaman. :D

Set Plans


Rasanya buat rencana itu perlu. Rencana disini harus dimulai dari deep researches tentang inginnya jadi apa dan bagaimana. Ketahui dulu tipe kepribadianmu bagaimana (bisa banget nyoba tes MBTI di 16personalities.com) lalu tuliskan apa sih yang orang kenal dari kamu, baik kelebihan maupun kekurangan. Terus, tuliskan juga, apa sih jurusan impianmu dan dimana kamu akan kuliah. Kenapa harus tahu kepribadian dulu? Banyak orang yang belum tahu kepribadiannya. Misal, saya seorang ENFP yang cenderung berpikir dengan campuran keintiman emosi yang terlibat dalam proses pengerjaan serta ENFP dikenal dengan kemampuan mereka menjalin hubungan dengan kreativitas mereka di bidang ilmu yang ingin mereka dalami. Karier seorang ENFP cenderung berpusat tentang keterikatan dengan orang lain, sehingga penulis, politikus, diplomat, TV persona, dan yang berhubungan dengan orang lain menjadi pusat karier ENFP. Jeleknya adalah, ENFP ini gampang tertarik dengan banyak hal sehingga hampir semua hal akan dicoba ENFP.

Setelah tahu tipe kepribadian, tuliskan juga kelebihan dan kekurangan yang sering dibilang orang lain. Misal kamu dikenal sebagai orang yang suka baca buku dan suka menulis, tetapi di satu sisi, kamu suka lupa waktu ketika mengerjakan keduanya. Bisa juga kamu rajin ikut kompetisi tapi malah urusan yang harusnya lebih penting keteteran. Hal ini perlu banget diketahui supaya kamu bisa menimbang jurusan yang kamu pilih akan membuatmu lebih cepat menyelesaikan kuliah karena dinikmati prosesnya atau malah membuat terpaksa dilakukan. Sungguh tidak menyenangkan kan kalo tiap hari selama kuliah merengut mulu.

Biaya, tak cuman soal biaya masuk kuliah, tetapi biaya hidup selama kuliah *ga peduli di dalam maupun luar kota* perlu banget direncanakan dari jauh-jauh hari. UKT yang makin tahun makin ga jelas menjadikan biaya pun membengkak. Biaya hidup pun demikian, bagamana anggaran buat tugas seperti mahasiswa desain perlu diperhitungkan juga agar uangmu bisa membuat tugas efektif dan efisien. Soal bagaimana kamu merencanakan keuangan untuk kuliah dari sekarang, kamu bisa banget cek postingannya financial planner di sini untuk gambaran bagaimana menabung yang benar demi ketersediaan dana di masa kamu butuh.

Stick on Schedules


Hmm.... Jadwal pas SMA dulu sih bangun jam 3, shalat malam dan terkadang sahur, mengerjakan tugas yang belum diselesaikan, menyiapkan keperluan sekolah hari itu, shalat subuh, sarapan pagi, mandi, bersiap ke sekolah *yang biasanya urutannya dituker sama mandi gegara dijemput kepagian dan berakhir mandi di sekolah*, dan di sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, dianter sampai rumah, makan malam, shalat maghrib dan isya, mengerjakan tugas lagi dan tidur kembali paling cepat jam 11 malam.

Lalu, kapan belajarnya?

Belajarnya di mobil antar jemput pas kelas 10 dan 11. Antara baca buku, mengerjakan latihan soal, dan menandai hal-hal penting yang ada di buku. Cuman setelah naik motor sendiri ke sekolah *karena punya SIM yeay!* akhirnya berubah juga rutinitasnya. Mengerjakan latihan soal jika datangnya kepagian. Minimal ngerjain 30 soal dan harus gabungan TPA, mapel dasar, dan mapel khusus per hari. Teman saya punya target mengerjakan 2-3 paket soal per minggu dan itu direview tiap 2-3 hari sekali.

Usahakan disiplin untuk mengatur waktu terutama bila ikut bimbingan belajar. Banyak hal-hal bisa dimanfaatkan entah di sekolah dan bimbingan belajar agar usaha masuk PTN lebih dipermudah. Mulai dari konsultasi ke guru entah masalah pelajaran atau jurusan yang diinginkan, juga bisa haha-hihi sama teman biar ga pusing mulu mikirin ujian.

Notes... Notes...Notes...


Catatan selalu menjadi teman setia saat belajar. Luangkan mencatat dengan metode yang lebih gampang dipahami. Saya suka mencatat dengan metode mind-map dan stick notes. Lebih gampang dan bisa lebih sistematis lagi untuk mengingat kembali materi ujian. Recording juga menjadi sahabat alternatif jika tangan terlalu lelah menulis. Balik lagi, catatan harus bisa menjadi kebiasaan untuk mengingat materi kembali dan gampang diakses dari media apa saja misal dropbox, google drive, ataupun evernote.

Replay


Hal yang paling susah dalam menyiapkan ujian adalah mengulang kembali aktivitas yang sudah dilakukan. Rasanya
pingin guling-guling gitu di zebra cross tapi apa daya masih di meja belajar merasa belum siap melulu kalau bakal mau ujian, kerasa banyak kurangnya dan akhirnya ya mood positif berubah ke aura negatif. Di H-14 SBMPTN, saya mengalami perubahan emosi yang sangat ekstrim, dari yang biasanya teratur dalam mengatur jadwal karena juggling dengan jadwal kuliah yang saat itu sibuk-sibuknya menjadi gampang sekali tersulut emosi dan berujung malas mengulang materi yang dulu sudah dipelajari .

Ditambah di sekitaran waktu itu, adik sudah keterima duluan di SNMPTN, beban berpikir menjadi bercabang kemana-mana. Solusinya, hindari lingkungan dan suasana yang ujung-ujungnya membuat semakin malas. Cari tempat dan waktu yang bisa diperkirakan tenang. Saya memilih belajar dini hari di meja belajar *mostly, ngerjain tugas apapun di kasur :p* karena jarang ada keramaian jam segitu dan juga meja belajar saya ga semenyeramkan dari berbagai spot yang ada di rumah.

Having an Equilibrium



Persiapan sudah dijalani dengan matang, tetapi masih ada yang kurang. Apa itu?
Titik ekuilibrium alias keseimbangan menjadi salah satu penentu utama dalam keberhasilan menyelesaikan ujian. Jangan belajar mulu juga, gunakan untuk istirahat yang cukup agar bisa berkonsentrasi dalam mengerjakan ujian. Selain itu, nonton tv secukupnya saja. Saya jarang nonton tv juga, paling streaming dari youtube buat nonton drama Korea :p. Kebutuhan ibadah juga diperhatikan dan usahakan bisa tepat waktu agar tidak mengganggu ritme belajar yang sudah diatur sedemikian rupa. Punya keseimbangan juga bisa membantu kamu untuk rileks menghadapi ujian. Jangan sampai terlalu menyiapkan ujian malah membuat lupa makan dan berakibat menjadi lemas dan malas ngapa-ngapain.

Well then, hal-hal tersebut yang saya lakukan selama menjadi laskar pejuang ujian *
lo kira ninja (?)*. Bisa ditiru atau ga, kembali lagi ke hak prerogatif masing-masing dan saya yakin setiap orang beda pemahaman dengan cara mereka menghadapi ujian.

Good luck buat jalur seleksi nasional. Semoga selalu diberikan hasil yang terbaik. ^^

Tidak ada komentar