Tulisan ini saya berdasar dari hasil observasi saya tentang hasrat untuk melakukan yang berarti. Observasi saya diawali ketika saya magang di divisi seketariat dan sumber daya manusia kanca salah satu bank terbesar di Indonesia.
3 hal yang dapat membantu karier kita:
1. Pendidikan Penunjang
Divisi tempat saya magang, adalah divisi yang mengurusi tetek bengek karyawan dalam perusahaan. Mulai mengurus keluar masuknya dokumen hingga membantu penyeleksian awal tenaga kerja di perusahaan. Saya sempat bertanya ke beberapa orang (termasuk pinca),bagaimana proses rekrutmen pegawai sesuai dengan apa yang mereka miliki. Penting diketahui, perusahaan hanya menerima capek yang sudah menyadari potensi yang merupakan bakat dan minat mereka untuk berkembang,bukan keterpaksaan mengikuti apa yang lagi tren sekarang. Tak heran, perusahaan lebih menerima sarjana pertanian yang memiliki niat dan semangat yang kuat untuk mempelajari hal baru ketimbang sarjana ekonomi yang tampak ogah-ogahan memperdalam ilmunya.
Disadari atau tidak, memilih sebuah fakultas dan universitas yang bagus, bukan jaminan masa depan cerah. Yang diperlukan adalah sebuah konsep pengetahuan diri kita sendiri mengetahui potensi yang berupa bakat dan minat kita tadi untuk dikembangkan lebih baik lagi. Seringkali kita terpaku untuk memilih jurusan,fakultas,atau universitas yang bagus hanya untuk mengejar prestise yang bakal menghabiskan uang karena kita tak maksimal mengejar apa yang kita inginkan. Maka, lebih baik kita teliti memilih jurusan,fakultas,dan universitas yang kita inginkan untuk perjalanan karier kita berikutnya daripada merugi karena bolak-balik keluar masuk perusahaan karena tidak cocok dengan pekerjaan kita.
2. Organisasi Pendukung
Saya sempat membaca beberapa berkas lamaran pekerjaan dan tertarik dengan penjelasan para capek tentang kemampuan kerjasama mereka. Rata-rata, orang yang diterima bekerja dikantor adalah orang-orang yang memiliki pengalaman diplomasi panjang,luasnya koneksi,kepribadian yang baik,hingga reputasi yang mendekati sempurna.
Hal ini saya pelajari dari karyawan on the job training yang memiliki grade 7 (setingkat AO) padahal baru masuk perusahaan. Ternyata, mereka selain memiliki sejarah pendidikan yang tepat untuk perkembangan karier mereka,juga aktif berorganisasi yang menunjang dengan karier mereka nantinya. Tak heran, mereka memiliki kemampuan lebih yang seperti saya sebutkan tadi, diplomasi,koneksi,kepribadian,dan reputasi. Jadi saya tak kaget jika mereka dibandingkan dengan karyawan outsourcing yang memiliki grade 3 (setingkat karyawan sementara) yang memiliki kemampuan seadanya.
3. Faktor Penarik
Faktor Penarik adalah kelebihan pekerja dibandingkan pekerja lainnya. Misal, ada seorang capek yang lulus tes TOEIC dengan nilai bagus lebih dipilih daripada bahasa Inggris pekerja yang awut-awutan. Faktor ini secara tak langsung berguna bagi perusahaan yang menginginkan produktivitas lebih dari biasanya. Salah satu keuntungan kita memiliki faktor penarik adalah kita dapat mempercepat proses promosi kenaikan jabatan kita di perusahaan.
Mungkin, baru 3 hal tadi yang baru saya pelajari tentang masa depan khususnya menata karier dari awal. Kesimpulannya adalah kita harus menjadi ‘tuan’ bagi diri kita sendiri untuk menunjukkan apa yang kita sumbangkan untuk kehidupan,bukan ikut-ikutan karena tak pede dengan pilihan sendiri. Semoga bermanfaat demi kita semua dan dapat membantu.
*kanca = kantor cabang,pinca=pimpinan cabang,capek=calon pekerja,AO=administration officer
wow gmn cr km observasi?
BalasHapusKeren banget km bs punya koneksi k bank,, bs ceritakan lebh lanjut?
Owh y mengenai karir, km dah baca rich dad poor dad krangan robert t.kiyosaki ? Aq saranin baca it deh, pradigma "sekolahlah yg rajin, reking 1, masuk universitas trbaik, kerja d perusahaan bsar" bakal brubah,
D situ ada kayak arus kasnya jg, insaallah km lebih faham krn km udh blajar akutansi,,ap it aset, liabilitas dll. Keren pokoknya buku it,
D perpus ad kok,
sejak kecil aku 'hidup' dan 'besar' di lingkungan perbankan dan asuransi jadi aku ngga' kaget ketika diminta bekerja bareng mereka. dari kecil pula, aku diminta menjadi 'seketaris' ayahku. gara-gara udah sering banget nemenin ayahku dan teman-temannya kalo kerja dan mengerjakan tugas dari mereka,akhirnya tiap libur aku dikasih kesempatan buat magang di tempat mereka. walau dikasih kesempatan, biasanya mereka ngadain seleksi aku lebih tertarik dibidang apa dalam divisi-divisi yang ada. berhubung aku suka banget tentang PR dan manajemen, aku dimasukin ke divisi SDM & sekretariat. jujur, walau aku tertarik ekonomi, tapi aku ga tertarik masuk industri perbankan. hahaha... kalo sekarang aku ikut mengerjakan tugas juga di divisi perencanaan bisnisnya.
BalasHapuspernah lihat bukunya tapi belum baca. aku lebih sering diskusi karier sama ayah dan teman-temannya plus sepupuku. karena itu,aku bisa observasi dengan tanya-tanya ke mereka. mungkin bukunya Rich Dad Poor Dad bakalku baca ketika liburan unas udah selesai...:)
Wdiiih ayahmu kayaknya mirip dengan ayah di buku itu, ok dah met baca buku itu, buku kueren itu ,hehehe
BalasHapusternyata ayahku ada kembarannya juga dibuku..hahahaha...oke,terimakasih..do'ain ya bukunya masih dapat dipinjam dan ngga' ngantri...:)
BalasHapus