Menjadi mahasiswa mungkin pekerjaan terfleksibel di dunia. Bagaimana tidak, ruang kelas tinggal pilih, jadwal kuliah susun sendiri, dosen pilih sesuka hati, dan buku tinggal pilih download atau beli. Memiliki punya banyak pilihan menjadikan banyak mahasiswa dengan bebas mengatur waktunya disambi bekerja , berbisnis, dan bahkan berkeluarga #nomention .
Saking bebasnya menjadi mahasiswa, semakin bebas pula pilihan yang menjalaninya. Mau lulus tepat waktu, fokus pada kegiatan akademik. Mau dapat pekerjaan, fokus membangun resume dan portofolio sebagus mungkin. Maunya senang-senang terus, kerjanya bakalan hangout tiap hari. Mau menyeimbangkan semuanya ? Gampang bikin jadwal seketat dan sedisiplin mungkin sampai dikenal sebagai orang yang punya reminder berjalan karena harus pindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Tugas mahasiswa -kalo di Indonesia- sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kurang lebih sama lah dengan tugas civitas academica dimanapun mereka membawa bendera almamaternya. Sebebas-bebasnya waktu dan pilihan yang dimiliki oleh mahasiswa , sebebas itu pula kehidupan mereka menjadi salah satu insan akademik. Tapi mohon sangat jangan lupa kalo tugas belajar,meneliti, dan memiliki keterlibatan dalam bermasyarakat itu penting. Jangan pilih salah satu karena bila seperti itu, anda bukan civitas academica. Pendidikan Tinggi menempati akhir pencapaian intelektualitas manusia bukan karena sepanjang gerbong kereta api gelarnya, tetapi seberapa dalam perannya menjadi manusia yang memiliki keseimbangan moral maupun pengetahuannya dan disertai kebijaksanaannya dalam menghadapi suatu krisis.
Jadi bagi siapapun yang merasa dirinya mahasiswa, entah mahasiswa baru, mahasiswa masih di tengah jalan, mahasiswa dengan sederet tugas keahlian dan akhir, maupun mahasiswa yang sampai sekarang masih menunggu tanggal sidang padahal teman seangkatan sudah tidak ada alias tinggal sendirian di angkatan. Tak ada salahnya menjadi sibuk entah kuliah disambi kerja, keluarga, atau bahkan kuliah lagi. Tapi ingatlah, sebebasnya anda membuat pilihan, tuntaskan kewajiban untuk lulus dengan terhormat tanpa harus membebani orang lain. Boleh punya banyak mimpi dan cita-cita, tapi penuhi kewajiban sebagai anak, menjadi lulusan dengan didampingi orang tua atau keluarga. Tanggung jawab sebagai mahasiswa dan civitas academica segera tuntaskan dengan sepenuh hati.
Setelah itu, bebas tentukan mau jadi apa nantinya.
Tidak ada komentar