Sekitar tiga bulan yang lalu, saya memutuskan berpergian tanpa membawa dompet yang
biasanya berisi berbagai lembaran uang Rupiah dengan jumlah nominal yang
berbeda. Hanya berbekal kartu identitas, dan juga telepon genggam, perjalanan
saya menyusuri kota Surabaya menjadi penuh drama. Berpergian hari itu dimulai
dengan memesan transportasi daring ke halte bis yang dekat dari rumah. Memakai
dompet digital, saya tidak khawatir untuk menyiapkan uang kecill untuk membayar
harga jasa ke bapak sopir. Sesampainya di halte bis, saya menggunakan Suroboyo
Bus menuju tujuan saya yang berada di tengah kota. Perjalanan yang mengharuskan
saya dua kali ganti bis akhirnya berakhir dengan damai saat saya sudah sampai
tujuan.
Tujuan
saya merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Keinginan untuk
jalan-jalan tanpa takut kepanasan dengan suhu ekstrim siang hari kota Surabaya
yang bisa membuat lebih ingin cepat kembali ke rumah dan mandi akhirnya
terwujud dengan pergi ke kawasan Tunjungan. Menemui teman saya yang sudah
menunggu di salah satu restoran cepat saji, saya bergegas duduk dan ia
menawarkan saya untuk membeli makan apa sebelum berpetualang mencari promo
terbaik di kawasan tersebut. Teman saya juga menjelaskan jika ada promo dari
berbagai dompet digital dan juga kartu debit maupun kredit di restoran
tersebut.
Mengantri
di gerai tersebut untuk membeli makanan, saya sempat melihat beragam poster
promo menggunakan dompet digital. Saya juga melihat mesin EDC beragam warna
dari berbagai perusahaan dompet digital yang akan mencetak kode QR untuk
melakukan transaksi pembayaran. Antrian semakin panjang dan sedikit tidak
terkendali karena kesulitan untuk melakukan scanning
kode QR. Sedikitnya terdapat 3 kali percobaan menggunakan mesin EDC yang
berbeda. Akhirnya transaksi pembayaran pun bisa berjalan mulus setelah mencoba
ketiga mesin EDC untuk mencetak kode QR.
Berawal
dari peristiwa tersebut, saya bertanya-tanya pada diri saya. Mengapa kode QR
terasa sulit sekali diakses karena berasal dari perusahaan berbeda? Apa tidak
ada yang ingin menyeragamkan supaya semua dompet digital bisa akses? Pertanyaan
saya terjawab ketika teman saya memberitahu saya jika ada upaya untuk
menyeragamkan kode QR yang bisa diakses oleh semua orang. Bagaimana ceritanya?
Bank
Indonesia (BI) sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan moneter di Indonesia, membuat
Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang berisi 5 tujuan pembangunan sistem
pembayaran yang aman dan berkelanjutan yang akan tercapai pada tahun 2025. Isi
dari 5 visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 adalah sebagai berikut:
- Mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas system keuangan, serta mendukung inklusi keuangan.
- Mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan.
- Menjamin interlink antara fintech dengan perbankan untuk menghindari risiko shadow banking melalyyi pengaturan teknologu digital, kerjasama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan.
- Menjamin keseimbangan antara inovasi dengan consumer protection, integritas dan stabilitas, serta persainngan usaha yang sehat melalui penerapan Know Your Customer, Anti Money Laundering/Combacting the Financing of Terrorism (AML/CFT), kewajiban keterbukaan untuk data/informasi/bisnis publik dan penerapan reg-tech dan sup-tech dalam kewajiban pelaporan, regulasi, dan pengawasan.
- Menerima kepentingan nasional dalam ekonomi keuangan digital antar negara melalui kewajiban pemrosesan semua transaksi domestik di dalam negeri dan kerjasama penyelenggara asing dengan domestik dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas.
Untuk
mendukung upaya BI dalam mewujudkan lima visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025,
BI bekerjasama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan sangat
mendukung sekali transisi konsumsi menggunakan dompet digital dengan meluncurkan
QRIS yakni QR Code Indonesia Standard.
Alasan BI mendukung adanya QRIS adalah BI melihat penggunaan QR code mendorong efisiensi perekonomian,
mempercepat keuangan inklusif, dan memajukan UMKM.
QRIS sendiri
sangat diperlukan agar inovasi teknologi dan perkembangan kanal pembayaran
memiliki potensi sebagai alat pembayaran yang baru dan memperluas penerimaan
masyarakat terhadap transaksi nontunai. Selain itu, QRIS juga membantu penyedia
barang dan jasa untuk menggunakan satu sistem QR code tanpa harus menyediakan seluruh QR code dari berbagai dompet digital.
QRIS mengusung
semangat UNGGUL dalam pelaksanaannya sehingga membuat saya dan teman-teman
semua tidak perlu khawatir jika bertransaksi secara digital. UNGGUL disini
berarti Universal, Gampang, Untung, Langsung, demi
memajukan Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi. Mengapa UNGGUL?
1.
Universal
Bersifat Universal dikarenakan QRIS dapat digunakan
oleh berbagai lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi domestik
maupun luar negeri. Hal yang paling menyenangkan adalah QRIS menggunakan
standar internasional EMV Co untuk pembuatan QR code sehingga teman-teman dapat merasa aman dan nyaman melakukan
berbagai transaksi karena dilindungi oleh negara dan internasional.
2.
Gampang
Transaksi menggunakan QRIS sebagai QR code yang berstandar dapat dilakukan
oleh siapa saja melalui ponsel. Hal ini sangat membantu teman-teman yang lebih
suka membawa ponsel dibandingkan membawa dompet kemana-mana sehingga mengurangi
barang bawaan teman-teman.
3.
Untung
Transaksi menggunakan QRIS sangat menguntungkan bagi
konsumen maupun penyedia barang dan jasa. Bagaimana tidak? Cukup satu system QR
code yang dapat diakses semua dompet
digital tanpa harus gonta-ganti aplikasi pembayaran. Memudahkan kan?
4.
Langsung
Penggunaan QRIS sangat menolong teman-teman karena
prosesnya cepat dan seketika sehingga melancarkan proses pembayaran.
QRIS sendiri diluncurkan pada 17 Agustus 2019 di Jakarta oleh Bank
Indonesia, bertepatan dengan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. QRIS
sendiri mulai diberlakukan dengan
penyedia jasa dan barang menampilkan QRIS yang siap digunakan oleh
konsumen saat melakukan transaksi pembayaran. Penggunaan QRIS secara menyeluruh
akan dilakukan serentak mulai Januari 2020. Sehingga teman-teman tidak perlu
khawatir lagi jika pergi ke penyedia jasa maupun barang dengan dompet digital
tertentu karena QRIS memudahkan kita untuk melakukan scanning pada QR code yang
dapat diakses dengan semua dompet digital secara langsung dan efisien. Tak lupa
juga, keamanan bertransaksi menggunakan QRIS sangat terjaga dikarenakan QRIS
juga melakukan Know Your Consumer atau
lebih popular mengetahui nasabah pengguna dompet digital sehingga jika terjadi
hal yang tidak diinginkan, teman-teman bisa melaporkan transaksi yang
mencurigakan.
Bagaimana? QRIS memudahkan kita semua untuk beralih ke transaksi
digital sehingga bisa melakukan transaksi dengan mudah, aman, dan nyaman.
Dengan semangat UNGGUL, saya dan teman-teman memiliki kontribusi terhadap
negara melalui penggunaan dompet digital, mendorong semangat ekonomi inklusif,
dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas untuk Indonesia Maju. Saatnya
memulai dari hal kecil seperti menggunakan QRIS agar teman-teman bisa melakukan
transaksi dengan mudah, aman, dan nyaman dimanapun kita berada tidak perlu
mencoba satu per satu QR code dari
berbagai dompet digital lagi seperti yang saya alami saat jalan-jalan.
Referensi
:
Siaran
Pers Bank Indonesia
- Bank Indonesia Paparkan 5 Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_214019.aspx
- QRIS, Satu QR Code untuk Semua Pembayaran https://www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/Pages/SP_216219.apx
Tidak ada komentar