Photo by freestocks.org on Unsplash |
oleh Rizky Hanna Ekaputri ( http://instagram.com/rizkyhannae , http://twitter.com/iyaaeai , www.rizkyhanna.com )
Era ekonomi digital merupakan
gelombang ekonomi keempat setelah gelombang ekonomi pertama berupa kegiatan
pertanian, gelombang ekonomi kedua berupa perekonomian yang didominasi oleh
kegiatan industri, serta gelombang ekonomi ketiga berupa perekonomian yang
berbasis teknologi infomasi yang telah diramalkan oleh Alvin Toffler (1980). Keberadaan
new economy telah mengubah peta
perekonomian dunia dikarenakan inovasi digital yang semakin terdepan dengan
terbangunnya beragam infrastruktur yang mendukung.
Photo by Nick Agus Arya on Unsplash |
Indonesia dinilai memiliki peluang
besar sebagai penggerak ekonomi digital terbesar di Asia dikarenakan jumlah
penduduk yang terkoneksi internet pada tahun 2018 tercatat 148 juta penduduk
dibanding pada tahun 2015 yakni 92 juta penduduk, serta transaksi yang
berhubungan dengan ekonomi digital di Indonesia menurut laporan Google dan
Temasek ‘e-Conomy SEA 2018: Southeast Asia's Internet Economy Reachers an
Inflection Point’, sektor e-commerce akan
mencapai USD 12,2 miliar pada 2018 dan meningkat menjadi USD 53 miliar pada
tahun 2025 dengan Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Lazada akan berada di
jajaran pemain utama. Selain itu di media online yakni iklan, game serta
langganan musik dan video sekarang berada pada angka USD 827 miliar, dan diperkirakan
mencapai USD 8 miliar pada 2025. Sektor yang tak kalah menarik dan juga favorit
negara kita yakni sektor perjalanan online Indonesia sekarang mencapai USD 8,6
miliar pada 2018 dengan Traveloka menjadi salah satu pemimpin tren pesan tiket
online. Lalu, sektor transportasi online di Indonesia yang kini tumbuh pesat,
capai USD 3,7 miliar pada 2018 dan pada 2025 akan menjadi USD 14 miliar.
Dengan peluang Indonesia yang besar
untuk tumbuh sebagai salah satu negara yang memimpin ekonomi digital, bahaya
yang mengintai dalam ekonomi digital juga sama besarnya.Menjadi pelaku ekonomi
digital yang cerdas merupakan salah satu langkah mudah dalam membangun ekonomi
digital di negeri kita. Berikut 3 karakter juara yang bakal membantu kamu
menjadi pelaku ekonomi digital yang cerdas dan menghindarkan diri kamu dari
marabahaya internet.
Sebagai pelaku ekonomi digital, kemauan untuk terus belajar hal-hal baru di internet adalah karakter wajib yang perlu kamu miliki. Dunia digital tak pernah kenal tidur yang berarti tren masyarakat bisa berubah dari waktu ke waktu yang mengubah pola konsumsi kita.
Tak hanya bagi kamu sebagai seorang orang yang bekerja langsung di dunia digital, hal ini juga berlaku untuk konsumen, dimana beragam marketplace di internet memiliki keunikannya masing-masing dan bisa digunakan secara baik apabila menguasai teknologi tersebut.
Jiwa Pembelajar dan Penuh Inovasi
Photo by rawpixel on Unsplash |
Tak hanya bagi kamu sebagai seorang orang yang bekerja langsung di dunia digital, hal ini juga berlaku untuk konsumen, dimana beragam marketplace di internet memiliki keunikannya masing-masing dan bisa digunakan secara baik apabila menguasai teknologi tersebut.
Bijak Memperhitungkan Keuangan
Photo by rawpixel on Unsplash |
Dengan
adanya ekonomi digital, masyarakat di seluruh dunia beralih dari transaksi uang
biasa ke uang digital. Hal tersebut membuat kamu kadangkala kalap melihat
diskonan beredar di marketplace favorit
kamu hingga menghabiskan nyaris seluruh tabungan kamu.
Jangan
khawatir,untuk hal ini bisa kamu siasati dengan mengetahui dan memanfaatkan
jadwal promosi program diskon marketplace
favorit kamu, menabung, membandingkan harga barang dan pengirimannya antara
satu marketplace dengan yang lainnya,
serta membandingkan review produk
yang kamu inginkan dari pengguna sebelumnya di blog maupun website review.
3
Teliti Selama Bertransaksi
Photo by rawpixel on Unsplash |
Akan
tetapi, perlu diingat dalam bertransaksi pada era ekonomi digital dibutuhkan
rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi seperti berhati-hati ketika menggunakan
produk keuangan digital yang kini beredar di pasaran di area internet publik
yang bisa membuat data kamu tercuri, bertransaksi melalui situs yang nyaris
serupa dengan marketplace favorit
kamu, hingga tertipu dengan produk maupun penjual yang menjanjikan produk yang
tak sesuai dengan ekspektasimu.
Nah
bagaimana? Sudah siapkah kamu menjadi pelaku #ecodigi yang cerdas? Jangan lupa
untuk menerapkan 3 karakter juara hadapi ekonomi digital agar kamu tetap aman
dan nyaman dalam era ekonomi digital.
Waahh, economy digital memang banyak kasih kesempatan. Tapi kita juga kudu wise ya
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
Bener banget,Mbak. Soalnya kalo ga hati-hati, bisa-bisa identitas diri hilang juga :(
Hapus